Kasus fluSingapura kian merebak akhir-akhir ini, terutama menyerang anak-anak. Kenali gejalaflu Singapura pada anak berikut ini.
Di sejumlah wilayah Indonesia seperti Depok dan Banten, kasus Flu Singapura mengalami peningkatan. Bahkan, di Banten sudah ditemukan lebih dari 700 kasus flu Singapura sejak Januari hingga Maret 2024.
Dalam istilah medis, penyakit ini disebut juga sebagai hand, food, and mouth disease(HFMD). Di masa pergantian musim seperti saat ini, Anda perlu mewaspadai HFMD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Anak-anak menjadi kelompok paling berisiko penularan penyakit ini. Meski jarang, namun penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa, khususnya mereka dengan tingkat kekebalan tubuh yang rendah.
Gejala flu Singapura
HFMD atau flu Singapura pada anak umumnya diawali dengan gejala seperti demam, nyeri tenggorokan, nafsu makan yang menurun, dan rasa tidak enak badan.
Selang 1-2 hari, biasanya akan muncul bintik-bintik merah di rongga mulut yang nantinya pecah menjadi sariawan.
Selanjutnya, akan muncul ruam pada kulit di telapak tangan dan kaki.
Meski umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus penyakit ini bisa berujung pada komplikasi yang berat. Lesi pada mulut bisa membuat anak kesulitan untuk minum hingga berakibat dehidrasi.
Dalam kondisi yang lebih parah, HFMD juga bisa menyebabkan penyakit berat seperti meningitis dan ensefalitis yang membuat pasien harus menjalani perawatan intensif.
Hingga saat ini, tak ada pengobatan khusus untuk penyakit flu Singapura pada anak. Pengobatan yang ada hanya bersifat simptomatik untuk mengatasi gejalanya.